No edit permissions for Bahasa Indonesia

TEXT 4

arjuna uvāca
kathaṁ bhīṣmam ahaṁ saṅkhye
droṇaṁ ca madhusūdana
iṣubhiḥ pratiyotsyāmi
pūjārhāv ari-sūdana


śrī-nāradaḥ uvāca—Śrī Nārada Muni dijo; kalpaḥ—la persona capacitada para someterse a las austeridades de sannyāsa, la orden de vida de renuncia, o para dedicarse al estudio del conocimiento trascendental; tu—pero; evam—de este modo (como antes se explicó); parivrajya—comprendiendo perfectamente su identidad espiritual, y viajando así de un lugar a otro; deha-mātra—manteniendo el cuerpo solamente; avaśeṣitaḥ—por último; grāma—en una aldea; eka—una sola; rātra—de pasar una noche; vidhinā—en el proceso; nirapekṣaḥ—sin depender de nada material; caret—debe ir de un lugar a otro; mahīm—sobre la Tierra.

Arjuna berkata: O Pembunuh musuh, o Pembunuh Madhu, bagaimana saya dapat membalas serangan orang seperti Bhīṣma dan Droṇa dengan panah pada medan perang, padahal seharusnya saya menyem- bah mereka?

PENJELASAN: Atasan-atasan yang patut dihormati seperti Bhīṣma sebagai kakek dan Droṇācārya sebagai guru selalu patut disembah. Kalaupun me- reka menyerang, hendaknya serangan mereka tidak dibalas. Etika umum ialah bahwa orang tidak boleh bertengkar melawan atasan bahkan dengan kata-kata sekalipun. Kalaupun kadang-kadang tingkah laku mereka keras, se- baiknya mereka jangan diperlakukan dengan keras. Jadi, bagaimana mungkin Arjuna membalas serangan mereka? Apakah Kṛṣṇa tega menyerang kakek- Nya Sendiri yang bernama Ugrasena, atau guru-Nya yang bernama Sāndī- pani Muni? Inilah beberapa argumentasi yang dikemukakan oleh Arjuna ke- pada Kṛṣṇa.
 

« Previous Next »